Hubungan
Keimanan dan ketakwaan merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Orang yang bertakwa adalah orang yang beriman yaitu yang berpandangan dan bersikap hidup dengan ajaran Allah menurut Sunnah Rasul yakni orang yang melaksanakan shalat, sebagai upaya pembinaan iman dan menafkahkan rizkinya untuk mendukung tegaknya ajaran Allah. Takwa adalah melaksanakan perintah Allah dan menjauhkan larangannya. Iman adalah percaya pada pandangan dan sikap hidup dengan ajaran Allah, yaitu al-Qur'an menurut Sunnah Rasul, atau dengan selain ajaran Allah, yang terwujud kedalam ucapan dan perbuatan. Wujud iman menurut tiga unsur, yaitu isi hati, ucapan, dan laku perbuatan. Isi hati dan perbuatan disebut pandangan hidup, sedangkan laku pebuatan yang mewujudkan gerak berbuat dalam keseluruhan hidup manusia disebut sikap hidup.
Hubungan tentang iman, takwa dan islam kepada salah satu ayat Al-Qur'an surat Ali Imran ayat 102 yang artinya adalah "Hai orang orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar benar takwa kepadaNya dan janganlah sekali kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragam islam" Pada ayat tersebut Allah memperlihatkan kedekatanNya dengan hambaNya yang beriman dengan memanggil mereka dengan huruf nida' yang diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia dengan "Hai", dengan cara ini menunjukkan kedekatan antara yang memanggil dan yang dipanggil, yaitu orang orang yang beriman.
Allah mengingatkan orang orang yang beriman untuk bertakwa, karena ketakwaan adalah alat control terhadap perilaku seseorang didalam hidupnya untuk memperbanyak amal kebaikan dan selalu berupaya menghindari semua bentuk perbuatan yang akan mengundang dosa. Tidak ada dalam rumus kehidupan seorang beriman yang melakukan perbuatan yang melanggar aturan Allah melainkan ketakwaan itu sudah dicabut didalam dirinya.
Dalam pengalaman si penulis, ketaqwaan sudah mempengaruh individual dan sosial dalam kehidupan sehari - hari. Hal tersebut juga mempengaruhi sekolah Highscope dengan perilaku siswa - siswi dan perilaku yang sudah ditimbulkan oleh sesama teman kelas. Di dalam sekolah, siswa tidak dikenakan kekerasan, tetapi pilihan bahwa apakah mereka mau mengerjakan pekerjaannya atau tidak.